Kamu ingat saat kita pertama ketemu? Saya sih tidak xd. Sepertinya kita sudah saling mengenal lebih dari separuh usia, saya yakin kamu cukup mengenal saya untuk tau saya bukan tipe orang yang sangat bersahabat dan mengingat detail hal-hal baru yang tampaknya tidak penting.  Jadi pertemuan pertama kita sekitar 12 tahun lalu bukan sesuatu yang akan saya ingat. Saya yang bahkan tidak punya teman yang berasal dari sekolah dasar yang sama, terlalu sibuk dengan dunia sendiri. Siapa yang tau 12 tahun kemudian, kita masih saling mengenal dekat, jadi teman baik, teman geng, atau lebih dekat lagi sahabat yang sudah seperti saudara?

Dua tahun di sekolah menengah pertama, tampaknya kita terlalu sibuk untuk saling menghapal ulang tahun masing-masing. Anak cupu yang kerjanya cuma belajar belajar dan belajar. Hahaha. (Nb: Mungkin bagi sebagian besar orang kita masih seperti itu.) Tapi saya cukup mengenalmu sebagai teman sekelas, cukup mengenalmu untuk tau kamu lebih muda dari saya, cukup mengenalmu untuk tau kamu bersekolah dasar di mana, cukup mengenalmu untuk tau sejak kapan kamu berhijab, dan ah, cukup mengenalmu untuk menyemangatiku tidak merasa terasing di sekolah menengah atas. Tahun-tahun berikutnya di sekolah menengah atas, kita selalu sekelas, dan sepertinya kita sudah tidak sesibuk itu sehingga kita sudah saling tahu ulang tahun masing-masing. Pernahkah kita merayakannya bersama? Hmm, entahlah. Saya juga sudah melupakan detailnya. Tapi saya cukup yakin kita pernah saling bertukar ucapan selamat, belajar bersama, heboh bersama, sibuk bersama. Putih abu-abu ya.

Masa selanjutnya sepertinya takkan cukup kata untuk menggambarkan. Terlalu banyak yang terjadi. Di hari lahirmu? Kejutan hadiah tawa heboh tersasar.. Hahaha, terlalu random untuk diingat. Apa yang saya ingat dan bayangkan saat menulis ini mungkin berbeda dengan yang kamu ingat dan bayangkan. Yah, serandom itu xd.

Ah, baca tulisan ini agak aneh, di beberapa titik saya seperti sedang akan menulis surat pengakuan cinta. Iyuh, tenang saja, saya masih normal. Tulisan ini kado terakhir saya akan menulis se sok dekat ini tentang kamu di hari lahirmu, karena tahun depan, kamu insya Allah sudah akan jadi seorang istri, mungkin segera jadi seorang ibu. Izinkan saya menyelipkan doa bahwa masing-masing dari kita juga sudah menemukan kesibukan masing-masing, lebih dekat untuk menyempurnakan agama.

Teriring doa untuk hari bahagiamu, semoga senantiasa dalam lindungan dan rahmat-Nya, diberkahi tiap langkah ke depannya. Jaga hati, jaga iman, jaga diri, sampai tiba hari-H.

Aamiin.

Nb: maafkan segala keabsurdan saya. Sudah terlalu lama tidak menulis xd.